Setelah seminggu menghabiskan waktu yang padat atau kegiatan rurinitas.
Tentu kejenuhan akan menghampiri kita. Mendengar musik, menonton film maupun
drama dan jalan-jalan ke mall merupakan kegiatan untuk mengikis kejenuhan yang
datang pada kita. Namun, ada kegiatan yang sangat mengasyikkan dan
menghilangkan kejenuhan pada kita yaitu travelling. Travelling ke alam
sangatlah menyenangkan. Bukan hanya menghilangkan kejenuhan tapi kita bisa
menambah ilmu, silaturahim, mendekatkan diri kita pada sang pencipta dan
menambah ide-ide yang kreatif.
Travelling tidak harus ke luar negeri. Di negeri sendiri begitu banyak
tempat-tempat yang mengasyikkan. Kita tahu bahwa Indonesia adalah negara
agraris dan kaya dengan kekayaan alamnya. Setiap daerah memiliki keindahan bahkan
di tanah kelahiran sendiri juga memiliki keindahan alamnya. Terkadang kita
tidak menyadari mata dan pikiran kita terbang jauh memandang keindahan negara
luar padahal daerah sendiri memiliki tempat yang sangat menyenangkan.
Di provinsi Sumatera Utara banyak tempat-tempat yang menyenangkan. Salah
satunya Pulau Pandang. Pulau Pandang ini berada di daerah Kabupaten Batubara
disebelah utara kecamatan Tanjung Tiram dan berada di Selat Malaka. Kurang
lebih 3 jam dari kota Medan. Kecantikan maupun keindahan Pulau pandang ini
bagaikan permata mentah yang belum diasah. Banyak masyarakat di Sumatera Utara
tidak mengetahui keberadaan Pulau Pandang. Sehingga kecantikan Pulau Pandang
akan semakin tersembunyi selama dinas Pariwisata Pemkab Batubara tidak berusaha
untuk mengasah potensi wisata pulau ini.
Di Pulau Pandang, kita bisa melihat keindahan alam dari atas melalui
mercusuar. Dan kita bisa mandi-mandi bersama dengan pasir putih. Selain itu,
banyak batu karang serta ikan-ikan. Tapi ada juga bulu babi so kita harus
hati-hati terhadap bulu babi. Karena itu, ketika kita ingin merasakan air
pantainya kita harus menggunakan sandal yang tidak biasa untuk menghindari bulu
babi.
Pulau pandang ini sering dibuka trip oleh para travel dan moment yang
digunakan saat liburan panjang. Bahkan para travel suka membuat kegiatan yang
mengasyikkan di pulau pandang seperti api unggun, lomba menerbangkan lampion,
bakar ikan serta games yang seru. Karena di pulau pandang ini tidak seperti di
pulau pada umumnya. Tidak ada penduduk, kalaupun ada dia hanya berdomisili untuk
menyambut tamu yang datang dan dikelilingi oleh laut. Bisa kita bayangkan
gimana suasana di sana. Bahkan air minumnya bukan air tawar, jadi tidak perlu
terkejut saat kita minum teh manis juga kopi rasanya bercampur dengan garam,
hehe....
Ada juga penduduk
setempat yang datang khusus mandi-mandi atau bermain ombak dan makan siang di
pantai tersebut, sayangnya mereka setelah selesai makan sampah dibiarkan
terbawa oleh air pantai.... tentu ini menimbulkan polusi dan sampah menjadi
banyak. L
Saat air surut kita bisa berjalan mengelilingi bagi yang tidak pintar
berenang, namun bila pasang harus hati-hati karena ombaknya juga lumayan. Untuk
yang ingin berphoto-photo sangat bagus apalagi untuk prawedding. Jalan-jalang
saya ke Pulau Pandang.... memberi makna tersendiri karena pada saat saya ke
sana, saat itu menjelang tahun baru, dan saya harus berhadapan dengan ombak,
satu kapal hampir semua muntah. Sehingga banyak pengunjung yang khawatir untuk
datang ke sana , khawatirnya di ombaknya. Namun, ketika saya pulang dihadapi
dengan surut, akhirnya beberapa penumpang harus di bawa ke pelabuhan dengan
sampan. Tapi semua terobati ketika saya dapat melihat keindahan panorama di
Pulau Pandang.
Jadi, bila ingin ke
sana satu hal yang menjadi catatan, lihat kondisi alam untuk menghindari ombak
dan jangan naik kapal kecil saat ombak sebab goyangannya cukup terasa. Demikianlah
my story about Pulau Pandang.
Tidak ada komentar:
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *